Anda seorang pedagang? Jangan tolak jika pelanggan anda membayar dengan uang yang rusak. Ini adalah bagian dari pelayanan yang akan memuaskan pelanggan anda. Saya tidak pernah menolak sejelek atau serusak apapun uang yang diberikan pelanggan. Selama uang rusak itu keutuhannya tidak kurang dari 60%.
Ketika seorang pelanggan mengatakan, "Bu, uang rusak kayak gini mau nggak?" Jawablah dengan ramah dan senyum yang tulus, "Nggak apa-apa kok Pak! Yang penting masih lebih 60%." Jawaban itu sangat membahagiakan pelanggan. Saya pun jadi ikut merasakan bahagia. Pelayanan yang tulus dan membahagiakan tentunya akan membekas di hati, yang membuat mereka sulit berpaling pada yang lain.
Sebelum pertengahan tahun 2016 menukar uang rusak lumayan sulit. Saat itu penukaran hanya bisa dilakukan di Bank Indonesia. Itu pun dalam seminggu hanya sekali melayani penukaran uang rusak. Bisa dibayangkan bagaimana antrinya. Orang-orang yang mengantri itu pun membawa uang rusak yang tidak sedikit. Bahkan ada yang satu kardus yang mereka bawa. Maklum saja pekerjaan mereka adalah jasa penukaran uang rusak yang biasa berkeliling kampung. Saya pun mensiasatinya dengan mengumpulkan dahulu uang yang rusak selama setahun atau dua tahun baru kemudian ditukar. Sekarang menukar uang rusak menjadi lebih mudah.
Sejak pertengahan 2016 hampir semua bank pemerintah melayani penukarang uang rusak. Bank-bank itu di antaranya BNI, Mandiri, BRI, Bank Lampung, dll. Biasanya di halaman kantor bank tersebut dipasang spanduk bertuliskan yang menerangkan kalau di bank tersebut menerima penukaran uang tidak layak edar. Saya pun tidak perlu menunggu banyak karena uang bisa langsung disetor ke rekening saya. Biasanya bank-bank yang melayani itu cabang yang berada di pusat kota. Cabang-cabang pembantu yang berada dekat rumah kita terkadang ada yang bisa melayani ada juga yang tidak.
Jadi, mulai saat ini buat anda yang berdagang terimalah uang rusak dengan senyum yang tulus. Niscaya itu sangat berarti buat pelanggan. Saya sangat merasa bahagia saat ada pelanggan yang berkata, "Sampeyan iki wonge pena'an yo...duit elek ditompo." Alhamdulillah pelanggan tersebut tidak pernah berpaling meskipun kompetitor bertaburan di sekitar saya dengan posisi yang lebih baik, bahkan di dekat rumah pelanggan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar