loading...

Jumat, 12 Mei 2017

BANK YANG BUKA DI HARI SABTU

Kantor bank umumnya buka lima hari dalam seminggu, mulai dari hari senin hingga jumat.  Oleh karena itu, selalu terjadi antrian yang lebih panjang di hari senin dan jumat.  Mengapa? karena di hari senin orang-orang yang bertransaksi di bank adalah orang yang sudah berniat ke bank sejak jumat sore.  Sedangkan yang mengantri di hari jumat adalah orang-orang yang menghindari hari sabtu dan minggu.  
salah satu bank nasional pemerintah

Adakah bank yang buka di hari sabtu?  Jawabannya ada.  Khusus untuk wilayah Bandar Lampung, bank-bank besar seperti BNI, BRI, Mandiri, dan BCA beberapa cabang pembantunya tetap melayani nasabah di hari sabtu.  Meskipun dalam pelayanan tidak semaksimal di hari-hari kerja.  

Bank BRI

Untuk Bank BRI kantor cabang yang buka di hari sabtu adalah cabang utama yang ada di jalan Malahayati Telukbetung. Kira-kira tidak jauh dari Pasar Kangkung.  Kantor cabang ini di hari sabtu tetap melayani nasabah, tetapi hanya melayani setoran dan membuka rekening baru.  Untuk pengambilan hanya bisa dilayani melalui mesin ATM.  Juga keluhan-keluhan nasabah seperti terblokirnya kartu ATM, meminta rekening koran, atau pengurusan kartu ATM yang hilang tidak bisa dilayani di hari sabtu.  Selain setoran dan membuka rekening baru nasabah harus menunggu sampai hari senin.

Bank BNI

Kantor Bank BNI wilayah Bandar Lampung yang tetap melayani nasabah di hari sabtu adalah kantor yang berada di jalan Teuku Umar Tanjungkarnag, atau dekat dengan Pasar Gintung.  Di Bank BNI ini tidak hanya melayani setoran, tetapi juga pengambilan, dan pelayanan-pelayanan lainnya seperti biasa.

Bank Mandiri

Cabang Bank Mandiri yang buka di har sabtu adalah yang berada di Jalan Kartini, tepatnya sebelum Pasar Bambu Kuning atau sebelum tikungan ke arah Simpur Center.  Di cabang ini hanya melayani nasabah hingga pukul 14.30 wib saja.  Sama seperti Bank BNI, di Bank Mandiri ini nasabah bisa melakukan setoran, pengambilan, atau layanan customer lainnya.

Bank BCA

Tidak seperti Bank BNI, BRI, atau Mandiri, Tidak semua nasabah bisa menikmati pelayanan di hari sabtu.  Hanya nasabah prioritas  saja yang dilayani oleh Bank BCA.  Nasabah prioritas adalah nasabah yang memiliki saldo paling sedikit 500 juta.  Jadi, buat kita-kita yang saldonya masih di bawah itu hanya bisa menikmati layanan melalui ATM atau CDM.

Rabu, 10 Mei 2017

ANTRI MELAHIRKAN (Bag.2) :KETIKA NYAWA DIPERTARUHKAN

Jangan ditanya bagaimana rasanya melahirkan.  Kata orang tua, melahirkan itu rasanya seperti loro sewu dadi siji (seribu sakit jadi satu).  Setelah bayi berhasil keluar, tetapi perjuangan belum berakhir.  Plasenta atau ari-ari yang biasanya akan keluar dengan mudah pasca bayi keluar  ternyata sulit.  Ari-ari masih menempel.  Bahkan salah seorang bidan menduga di dalam rahim masih ada bayi, karena masih ada benjolan seperti kepala di permukaan perut.

RSIA Restu Bunda

Beberapa bidan satu persatu mencoba untuk mengeluarkan, tetapi tidak ada yang bisa.  Salah seorang bidan berkata, "Ibu jangan panik ya?"  mencoba menenangkan.

Entah mengapa tidak ada rasa khawatir.  Hanya rasa capek yang amat sangat.  Sesekali terbersit juga pikiran akan kah besok masih bisa melihat matahari? Syukur perasaan seperti itu tidak lama.  Beberapa bulan menjelang melahirkan memang salah satu doa yang selalu dipanjatkan adalah berlindung dari rasa khawatir yang tidak perlu.  Rasa khawatir bisa saja datang dari syetan yang bisa menguras energi kita sehingga hal-hal yang baik dilupakan.

Berhubung melahirkan di tempat yang memiliki standar rumah sakit, alhamdulillah hal seperti ini bisa langsung ditangani.  Dokter mengambil tindakan kuret untuk mengambil plasenta yang menempel.  Saya pun dibawa ke ruang operasi, tidak hanya tangan  kanan yang kiri pun dipasang infus, disuntik test alergi obat, dan kemudian dibius total. 

Oh, ya...selama menunggu di ruang tindakan, sebelum dibius total dokter melarang untuk tidur.  Padahal  rasa kantuk karena capek hampir tak tertahankan. Membayangkan anak-anak bisa memberi sugesti sehingga rasa kantuk bisa ditahan.

Sekitar pukul 14.00 saya tidak tahu apa yang telah terjadi.  Selimut telah ganti dengan kain yang lebih bersih.  Di samping kanan Bapak Agus berdiri, "Sudah selesai!" Katanya.

"Sudah selesai kuretnya ?!  Hm....syukurlah," Kata saya sambil tak henti-hentinya mengucap syukur bisa melewati ini semua.  Pukul 15.00 sudah diizinkan dibawa ke ruang perawatan dan diperbolehkan makan.

Masuk ke ruang perawatan kelas 1 c, di sana sudah ada Pika menunggu.  Oh, bahagia rasanya bisa melihat Pika.  Semua rasa sakit dari sejak pukul 02.00 dini hari hingga 15.00 seperti hilang seketika.

"Ibu kok lama betul? aku lama banget nungguin ( di ruang tunggu ). Nunggu lama sampai ketiduran sendirian di kursi!"  Tanya Pika.

Duh, Pika.....dikira melahirkan itu nggak beda dengan bikin telor dadar ya?!
 

Minggu, 07 Mei 2017

Antri Melahirkan ( Kisahku bag.1)

Sudah dua kali melahirkan dengan proses  mudah dan merasakan sakit yang tidak terlalu lama, kemudian melahirkan untuk yang ketiga kalinya harus mengalami pengalaman yang unik.  Niatnya sih....punya anak cukup dua saja, tetapi ternyata Allah berkehendak lain.  Alhamdulillah Allah memberi anugerah seorang anak lagi, jadilah sekarang keluarga cemara.  Untuk proses melahirkan anak yang ketiga ini luar biasa Allah memberi pengalaman.  

Bayi baru lahir
Tidak seperti anak pertama dan kedua, untuk yang ketiga ini melahirkan di rumah bersalin dengan standar rumah sakit menjadi pilihan.  Maklum, umur sudah tidak muda lagi, semua itu untuk meminimalisir resiko.  Kata orang tua, melahirkan itu  semakin sering bukan semakin pinter, tetapi ada faktor usia yang mempengaruhi kelancaran prosesnya.  Jadilah RSIA (Rumah Sakit Ibu & Anak) Restu Bunda menjadi pilihan tempat untuk melahirkan.

Kurang lebih pukul 02.30 wib sudah merasakan kontraksi.  Ketika akan melaksanakan sholat subuh ternyata sudah mengeluarkan darah, itu berarti tidak ada kewajiban sholat.  Berdasarkan pengalaman anak pertama dan kedua, saya menunggu hingga kontraksi benar-benar sering dirasakan.  Harapannya begitu sampai rumah bersalin sudah memasuki pembukaaan lengkap.  

Sampai di rumah sakit, setelah diperiksa bidan ternyataan baru mengalami pembukaan dua.  Tetapi, kontraksi sudah hampir tiada henti.   Dalam sepuluh menit bisa tiga kali kontraksi.  Air ketuban pun sudah mengalir dalam jumlah yang banyak.  Tetapi, sayangnya ruangan tindakan masih digunakan oleh pasien yang telah datang lebih dahulu.  Si pasien itupuun mengalami kondisi yang cukup sulit sehingga saya harus sabar menunggu di ruang UGD.

Duh, Gusti.....melahirkan  kok ya....pake ngantri.  Ngantri BLT saja sampai ada pinsan, bahkan ngantri zakat dan daging qurban sampai ada yang tewas.  Lha, ini kok ngantri melahirkan.  Saya pun masih dilarang mengejan, padahal kontraksi sudah sulit untuk ditahan, air ketuban pun tiada henti mengalir.  "Mba....ini rasanya seperti mau be'ol,"  Kata saya merintih.

Akhirnya para bidan pun tidak punya pilihan.  Dengan terpaksa proses melahirkan dilakukan di UGD. Pukul 10.50 wib akhirnya si bayi pun keluar dengan jenis kelamin perempuan, lega rasanya.   Akan tetapi, masih ada satu masalah lagi.  (bersambung) https://bahagiaibu.blogspot.co.id/2017/05/antri-melahirkan-bag2-ketika-nyawa.html