loading...

Sabtu, 14 Januari 2017

Kelengahan Membuat Anak Mempunyai Kemampuan Melebihi yang Dipikirkan Orang Tuanya, kok bisa?

Saat itu usia Pika kurang lebih tujuh bulan.  Sebagaimana  umumnya anak di usia itu saya pun menyediakan fasilitas baby walker, alat bantu bayi  berjalan.  Ada salah satu kelakuan Pika yang membuat saya khawatirkan bila dia berada dalam baby walker.  Pika selalu memanjat seakan-akan ingin keluar dari benda tersebut.  Hal itu terjadi berulang-ulang.  Manakala salah satu kakinya telah naik di bagian mejanya saya selalu menurunkannya kembali dan merapikan duduknya, begitu seterusnya.

Pika duduk dalam baby walkernya

Hingga suatu hari saya lengah,  saat itu saya melihat Pika  berdiri berpegangan baby walker namun dengan posisi telah berada di luar benda tersebut.  Padahal, sebelumnya dia duduk di dalam alat bantu berjalannya itu.  Kejadian itu sangat mengejutkan, karena terjadi tanpa adanya kegaduhan.   Keadaan Pika pun baik-baik saja.  Akan tetapi, tetap saja saya histeris dan berpikir yang bukan-bukan.  Saya tetap menyalahkan diri sendiri apalagi jika sampai ada cedera. 
Pika telah bisa berjalan

Kejadian  itu tidak pernah hilang dari ingatan sampai saat ini, saat Pika telah berusaia delapan tahun.  Sekarang bila merenungi kejadian itu ada satu pelajaran penting, yaitu seorang anak ternyata mempunyai kemampuan melebihi  apa yang dipikirkan orang tuanya bila mempunyai kesempatan.   Mungkin kekhawatiran orang tualah yang menyebabkan kemampuan anak itu tidak pernah muncul.  Bila orang tua banyak memberi kesempatan pada anak untuk melakukan apapun, mungkin akan banyak hal baik keluar dari anak  yang kelak akan bermanfaat untuk hidupnya.  Anak pun akan semakin percaya diri karena terbiasa melakukan banyak hal.

Tentunya semua itu tetap dilandasi bahwa keselamatan anak adalah hal utama.  Perhitungannya mungkin yang harus diubah.  Bila seorang anak melakukan sesuatu yang berpotensi cedera, maka mungkin bisa diperkirakan seberapa seriusnya cedera itu.   Bila dimungkinkan potensi cedera yang bisa dialami tidak terlalu serius,  bolehlah memberi kesempatan pada anak melakukannya, tetapi dengan pengawasan yang baik pula.

Semoga kita menjadi orang tua  yang senantiasa diberi ilham yang baik dalam mendidik putra-putri kita. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar